
Dari kanan, Muhammad Amri Robbani-Naomi Finesha Muren-Ahmad Fauzan Fajar.
Malang-Tim dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang beranggotakan Ahmad Fauzan Fajar, Muhammad Amir Robbani dan Naomi Finesha Muren berhasil menyabet Juara 1 dalam Olimpiade Ekonomi Islam TEMILNAS XVI FoSSEI Yogyakarta yang diselenggarakan oleh KASEI ForSEBI Fakultas Ekonomi dan Bisnin Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 27 April 2017. TEMILNAS kali ini mengusung tema “Optimizing Indonesian’s Potencial Towards the World Halal Lifestyle Center”.
Fauzan menjelaskan bahwa lomba ini terbagi menjadi dua tahap, yakni tahap seleksi dan tahap final. Dari tahap seleksi dipilih 10 tim terbaik dari 140 tim yang berasal dari 75 universitas untuk melanjutkan ke babak final. Dalam babak final, peserta akan diberikan studi kasus dan mempresentasikan ide dan inovasi yang mereka tawarkan di hadapan dewan juri. Tim FEB UB mendapatkan studi kasus mengenai halal tidaknya hasil peternakan dan pertanian yang diimpor dari luar negeri. Dari studi kasus tersebut, tim FEB UB memberikan sebuah solusi, yakni dengan membentuk LPHI (Lembaga Penjamin Halal Impor). Mengingat di Indonesia belum ada lembaga khusus yang mengawasi impor daging dan lain-lainnya, maka pemerintah harus membuat lembaga khusus yang tugasnya khusus menangani impor hasil peternakan dan sebagainya.
Tim FEB UB sempat pesimis akan raih juara 1, karena saingannya banyak yang dari angkatan 2014 dan 2015, seementara tim mereka sendiri anggotanya 2016 semua. Selain itu, saingan terberat mereka juga berasal dari STEI Tazkia dan STEI SEBI yang notabenya adalah universitas khusus ekonomi islam dan sudah terkenal sering dapatkan gelar juara. Saat diumumkan peraih juara satu adalah tim FEB UB, mereka kebingungan dan tak percaya, bahkan sampai saat menerima sertifikat mereka masih sedikit tak percaya.
“Setiap orang itu memiliki jatah gagal dan jatah menang masing-masing, tergantung kapan kita mau mengambil jatah tersebut, jadi untuk mahasiswa FEB, kalau ada lomba-lomba, coba saja ikut dulu, belajar dari kekurangan dan kelebihan tim senior tahun lalu, kalau misal gagal ya alhamdulillah berarti kita sudah ambil jatah gagal satu, tapi kalau kita menang, jangan berpikir jatah menang kita itu sudah berkurang satu”tutur Fauzan. (VQ)