Kesadaran akan pentingnya keadilan dalam berekonomi serta keinginan manusia untuk selalu patuh terhadap aturan yang telah ditetapkan Allah swt, membawa manusia untuk mengikuti jejak Muhammad dan Khulafaur Rasyidin kembali dimana pada saat itu merupakan perekonomian yang memberdayakan manusia sebagai wujud Khalifatullah Filardh. Konsep ekonomi religius tersebut bukan sekedar utopis, tapi benar-benar bias diterapkan dan diaplikasikan dalam kehidupan masa kini. Perkembangan ekonomi Islam telah berkembang di dunia bahkan Negara-negara yang bukan Negara yang agama utamanya bukan Islam. Dewasa ini ekonomi Islam telah berkembang di Indonesia baik itu pada lembaga keuangan maupun institusi lainnya, maka diperlukan pemahaman yang kuat tentang konsep ekonomi Islam.
Perkembangan ekonomi Islam yang begitu pesat di Indonesia juga harus diikuti dengan perkembangan kualitas sumber daya manusia yang kompeten dan pemahaman terhadap konsep serta aturan hokum syari’ah dari system ekonomi Islam yang membuat bangsa Indonesia dapat menjalankan perekonomian dengan berlandaskan pada aturan-aturan Islam yang menguntungkan semua pihak. Untuk itu perlu adanya sosialisasi ekonomi Islam dalam kehidupan masyarakat, maka perlu untuk memperkuat ekonomi Islam dalam kehidupan masyarakat. Agar penyampaian dakwah-dakwah tepat sasaran, maka diperlukan kader-kader yang dapat membumikan ekonomi Islam di lingkungan masyarakat khususnya masyarakat Universitas Brawijaya sebagai penerus perjuangan Rasulullah dalam rangka tablig (penyampaian).
Penciptaan kader-kader pejuang ekonomi Islam tidak semudah mengumpulkan orang. Untuk itu perlu pembinaan agar kader-kader yang tercipta benar-benar dapat memperjuangkan ekonomi Islam dengan sepenuh hati. Lembaga Otonomi Center for Islamic Economics Studies (CIES) bermaksud untuk menciptakan kader-kader tersebut menjadi kader yang dapat dijadikan pemimpin dalam perjuangan membumikan ekonomi Islam melalui Diklat CIES 2017 dengan tema “Wujudkan cita-cita negeri bersama generasi baru ekonom rabbani.”
Adapun maksud dan tujuan yang ingin dicapai melalui Diklat CIES 2017 ini adalah untuk mensosialisasikan konsep tentang ekonomi Islam pada lingkungan mahasiswa Univeritas Brawijaya khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, menciptakan pola berfikir tentang alternative perekonomian di Indonesia bagi para mahasiswa yaitu perekonomian Islam yang berdasarkan Al Qur’an dan Al Hadist, menciptakan kader-kader pejuang ekonomi Islam di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya dan membumikan ekonomi Islam di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya.
Kegiatan Diklat CIES 2017 ini akan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 28 Oktober 2017 yang bertempatan di Aula Gedung D lantai 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Yang mana pada kegiatan ini akan dimulai dengan registrasi peserta, kemudian akan dilanjutkan dengan tilawah, lalu akan disusul dengan sambutan dari ketua lembaga CIES 2017 dan ketua pelaksana Diklat CIES 2017. Setelah selesai sambutan, akan masuk ke rangkaian acara inti Diklat CIES 2017 yaitu adanya penyampaian materi tentang Dienul Haq, Kajian Komprehensif Ekonomi Islam, Metodologi Penelitian, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Karya Tulis Ilmiah Ekonomi Islam, dan Ghawzul Fikri. Namun tidak hanya berakhir demikian, Diklat CIES 2017 ini juga akan disusul pada hari Minggu, tanggal 29 Oktober 2017 yang bertempatan di Basement Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Yang mana pada kegiatan ini akan diisi dengan berbagai macam games dan penutupan acara Diklat CIES 2017.
Penulis
Adelia Furqoni