Quantcast
Channel: Berita – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Viewing all articles
Browse latest Browse all 811

BI Goes to Campus: Ekonomi Digital itu Kita Banget

$
0
0

Malang – Tahun ini ialah tahun ke-5 BI mengadakan acara Goes to Campus dengan tema “Ekonomi Digital itu Kita Banget” guna mensosialisasikan ekonomi digital kepada mahasiswa dan entrepreneur muda Indonesia sekaligus memberikan pemahaman akan pentingnya ekonomi digital untuk Indonesia mengingat Indonesia merupakan negara penghasil e-commerce terbesar di ASEAN.

BI Goes to Campus yang diadakan di Universitas Brawijaya ini juga dihadiri oleh Bapak Arbonas Hutabarat (Direktur Departemen Komunikasi BI), Bapak Andreas Eddy Susetyo (Anggota Komisi XI DPR RI), Bapak Arief Prajitno (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan),  Bapak Don Bosco Selamun (Pimpinan Redaksi Metro TV), dan lain-lain.

“Sejauh ini BI telah melakukan Smart Money Waye (Gerakan Nasional Non Tunai), Gerakan Cinta Rupiah, dan Ekonomi Digital guna mengatasi permasalahan ekonomi yang ada di Indonesia” jelas Pak Arbonas Hutabarat. Ekonomi Digital sebenarnya bermula sejak Revolusi Industri 3.0 dengan munculnya e-business dan e-commerce. Hal ini semakin marak dengan adanya Revolusi Industri 4.0 yang akan diterapkan di tahun mendatang padahal Indonesia akan mengalami bonus demografi. Untuk itulah BI merasa perlu untuk mensosialisasikan mengenai Ekonomi Digital agar masyarakat terutama mahasiswa dan entrepreneur mampu menghadapi tantangan mendatang. “Education is the passport to the future, for tomorrow belongs to those who prepare for it today”, tutup Pak Arbonas sambil mengutip quote dari Malcolm X.

Selanjutnya Pak Andreas Eddy Susetyo juga menambahkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang masuk peringkat 5 besar sebagai pengguna sosial media terbanyak di dunia. Dan hal ini sejalan dengan terjadinya inovasi disruptif dimana teknologi yang sudah ada digantikan dengan teknologi yang terbaru. Hal ini juga berpengaruh terhadap adanya pengurangan jumlah pegawai terutama di lingkungan perbankan. Namun, dengan adanya ekonomi digital beberapa bisnis seperti, On-Demand Service, Financial Technology, dan E-Commerce meningkat dengan sangat pesat. Oleh karena itu, masyarakat harus benar-benar siap menghadapi era Ekonomi Digital. Hal ini juga didukung oleh Kominfo dengan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” tutup Pak Andreas sambil mengutip quote dari Ir. Soekarno.

Setelah pemberian kata sambutan, acar dilanjutkan ke Talkshow dengan Mas Wahyu Aditya dan Bu Mike Ragnar. Mas Wahyu Aditya ialah salah seorang creativepreneur dan founder dari sekolah Hellomotion. Beliau telah berkecimpung di dunia kreatif selama 10 tahun dan diawali dengan hobinya yaitu menggambar. Berawal dari kegemaran beliau menceritakan dongeng kepada anaknya akhirnya terbitlah sebuah buku dengan karakter fiksi Cican. Hingga saat ini telah terbit kurang lebih 40 judul dan telah mengikuti berbagai kompetisi karakter fiksi di Indonesia maupun di luar negeri. “Semakin banyak problem, semakin banyak peluang”, tutupnya.

Selanjutnya Bu Mike Ragnar merupakan salah satu sociopreneur yang ada di Malang. Beliau memulai bisnisnya pada tahun 2002 yaitu Kedai 27 yang pada tahun 2006 hampir tutup. Namun, berkat kegigihan beliau dengan melakukan quality control tiap minggu dan inovasi tiap 6 bulan hingga kini Kedai 27 masih berdiri namun dengan nama Burger Buto. Ibu Mike telah mempekerjakan sekitar 50 karyawan dimana difabel berjumlah kurang lebih 15 orang.  Ibu Mike menekankan agar mahasiswa berpikir untuk menciptakan peluang dan kerap berinovasi dikarenakan kita tidak bisa memprediksi masa depan.

Untuk acara workshop diisi oleh Alitt Susanto seorang writer dan content creator di blog dan Kevin Hendrawan seorang youtuber dan content creator juga. “Tulisan jelek dapat direvisi, tidak ada tulisan tidak ada yang dapat diperbuat” ujarnya. Untuk konten youtube yaitu vlog ada beberapa tips dari Kevin Hendrawan untuk menciptakan konten yang menarik yaitu shareable, relate, personal, sesuai dengan tren, menarik untuk dilihat, dan interaktif. Konsisten dan berkualitas ialah prinsip yang harus dimiliki seorang content creator agar dapat tetap eksis dan mampu bersaing.

Acara ditutup oleh penampilan dari guest star yaitu Rahmet Ababil dan Marion Jola setelah serah terima cenderamata dari para tamu.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 811

Trending Articles