Bertempat di Aula F lantai 7 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, telah berlangsung acara Tabligh Akbar Islamic in Focus pada Minggu (19/10/2017). Islamic in Focus merupakan salah satu program kerja lembaga dakwah Forstilling FEB UB sebagai sarana untuk berdakwah. Acara ini menghadirkan dua pemateri hebat. Pertama adalah Ust. Ammi Nur Baits yang merupakan penulis buku “Ada Apa dengan Riba?”, pengasuh Konsultasisyariah.com dan kontributor Yufid.tv. Sedangkan pemateri kedua adalah Ust. Yosi Al Muzanni yang merupakan founder Klinik Nikah. Tema yang diangkat dalam Islamic in Focus adalah Hijrah. “Acara ini bertujuan untuk mengajak mahasiswa UB pada khususnya dan para pemuda Malang Raya umumnya, untuk lebih bisa mengenali hakikat hijrah secara menyeluruh”kata M. Salahudin Al Ayyubi selaku Ketua Pelaksana.
Tabligh Akbar Islamic in Focus yang dikemas dalam bentuk kaijan dan talkshow ini diawali dengan tilawah dan sambutan-sambutan. Setelah itu dimulailah sesi pemaparan materi pertama oleh Ust. Ammi. Hijrah secara syariat berarti keluar di jalan Allah dari negeri kafir ke negeri Islam, atau dari negeri yang penuh fitnah ke negeri yang sedikit fitnah. Hijrah terdiri dari hijrah dzahir dan hijrah batin. Ust. Ammi juga sempat menyampaikan tentang benefit dari hijrah, diantaranya pahala hijrah didapatkan sejak berangkat tanpa melihat hasil, membersihkan dosa, dosa bunuh diri bisa diampuni dengan hijrah, amal yang tiada tandingannya, dan jaminan rumah tengah surga.
Sebelum berlanjut ke sesi talkshow oleh Ust. Yosi, dilakukan sesi ice breaking oleh MLUMAH dan pembagian doorprize. Selama sesi talkshow oleh Ust. Yosi berjalan dengan sangat baik, antusiasme peserta sangat tinggi. Ada kata-kata yang paling mengena bagi peserta dari Ust. Yosi, yaitu “Jika ketika bersama saja kita serapuh ini, lalu bagaimana jika sendiri”. Para peserta bahkan memberikan testimoni yang positif dan menyarankan agar sering-sering diadakan acara seperti ini.
M. Salahudin Al Ayyubi berharap setelah acara ini berakhir, peserta dan panitia mendapatkan titik balik dalam kehidupan, yang pada mulanya hanya menganggap Islam sebagai agama turunan, namun setelah acara ini, dapat diimplementasikan menjadi suatu agama dan aturan yang lahir dari pribadi yang terus menerus belajar memahami Islam secara menyeluruh.(fiki)